Pasuruan, suarakpkcyber.com - Puluhan ternak Babi mati mendadak di Desa desa Sedaeng dan desa Wonokitri kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan. Sebanyak 70 ekor babi dilaporkan mati mendadak, dengan rincian 50 ekor babi di Desa Sedaeng dan 20 Ekor Babi di Desa Wonokitri.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfiyah mengungkapkan kini tengah menyelidiki kasus kematian puluhan babi di dua desa tersebut. Langkah itu dilakukan untuk mengetahui penyebab pastinya dari puluhan babi yang mati mendadak.
"Kami sudah mengambil sampel darah untuk diuji di laboratorium, hasilnya akan keluar dalam waktu sekitar satu minggu," ujar Ainur Alfiyah, Selasa (11/2/2025).
Dugaan sementara babi yang mati mendadak tersebut terkena virus ASF (African Swine Fever) yang pernah merebak di Pasuruan beberapa tahun yang lalu.
Selain itu Alfiyah menjelaskan bahwa populasi babi yang ada di kedua desa tersebut rata-rata merupakan babi peliharaan warga yang dibeli sejak masih kecil dari peternak di wilayah Malang.
Alfiyah meminta masyarakat yang memelihara babi untuk menjaga kebersihan kandang, mengingat saat ini belum ada vaksin yang bisa mengatasi virus ASF. Serta memberikan obat-obatan yang telah dibagikan oleh pemerintah dan pemberian disinfektan untuk menekan laju penyebaran virus.
Dugaan sementara babi yang mati mendadak tersebut terkena virus ASF (African Swine Fever) yang pernah merebak di Pasuruan beberapa tahun yang lalu.
Selain itu Alfiysh menjelaskan bahwa populasi babi yang ada di kedua desa tersebut rata-rata merupakan babi peliharaan warga yang dibeli sejak masih kecil dari peternak di wilayah Malang.
Alfiyah meminta masyarakat yang memelihara babi untuk menjaga kebersihan kandang, mengingat saat ini belum ada vaksin yang bisa mengatasi virus ASF. Serta memberikan obat-obatan yang telah dibagikan oleh pemerintah dan pemberian disinfektan untuk menekan laju penyebaran virus. (Usj)
Post A Comment:
0 comments: