Tag Label

Kepolisian (3717) daerah (937) Pemerintahan (538) Jurnalistik (325) Demontrasi (79) Lintas Opini (70) DPRD (61) Desa (61) RSUD (39) Kebakaran (34) KPU (29) Iklan (15) Mahasiswa (11) DPRD kota pasuruan (5) PDAM (5) Desperindag (4) DPR RI (2)

Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Bersama Polres Pasuruan Sidak Antisipasi Peredaran Daging Glonggongan

Share it:




Pasuruan,suarakpkcyber.com - Dalam mengantisipasi peredaran daging sapi glonggongan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta di dukung oleh Satreskrim Polres Pasuruan, melakukan sidak mendadak ke pasar pasar tradisional , dalam menjelang lebaran ini.

Petugas gabungan menyasar pasar Pandaan dan beberapa pasar tradisional lainnya selasa (11/03/2025) dini hari. Dalam sidak kali ini petugas menemukan indikasi peredaran daging glonggongan yaitu daging sapi yang diberi minum berlebihan sebelum disembelih.

Pedagang daging asal Sidoarjo dengan membawa Pickup yang menjajakan dagangannya ditepi jalan depan pasar. Petugas menemukan kecurigaan terhadap pedagang tersebut. Bagaimana tidak daging yang dijual pedagang dari Sidoarjo tersebut dagingnya basah dan didapati tetesan air pada dagingnya.


Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Ainur Alfiyah, menjelaskan bahwa daging glonggongan berasal dari sapi yang diberi minum secara berlebihan sebelum disembelih untuk menambah berat daging, praktik ini akan menurunkan kwalitas daging dan beresiko bagi kesehatan pembeli. Sebab daging glonggongan ini lebih cepat busuk karena kandungan protein, berkurang akibat air yang keluar, jika air yang digunakan tidak higienis resiko Kesehatan semakin tinggi ,jelasnya saat sidak di pasar Pandaan

“Harusnya dagingnya keset, segar, tidak berair. Maka, kami ambil samplingnya, untuk dilabkan ke lab punya provinsi di Malang,” terang kepala Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan Ainur Alfiyah.

Modus Daging Gelonggongan ini dilakukan untuk menambah berat timbangan daging sapi demi keuntungan yang lebih. Diketahui harga daging glonggongan lebih murah sekitar Rp 110.000 per kg dibanding dengan daging sapi normal yaitu Rp 120.000 per kg, sehingga sebagian pembeli tidak mengetahuinya.

“Kami hanya mengingatkan dan memberi pembinaan, kepada penjual daging asal Sidoarjo tersebut. Informasi kami terima, dagingnya dari Krian. Untuk memastikan daging gelonggong atau tidaknya, tunggu hasil lab turun,” tambah Ainur Alfiyah.

Diketahui bahwa pemotongan Sapi glonggongan sulit diawasi karena penyembelihan dilakukan di luar daerah, sebab itu pihaknya memberikan peringatkan keras kepada para pedagang agar tidak menjual daging sapi glonggongan. (Usj)

Share it:

daerah

Post A Comment:

0 comments: