Tag Label

Kepolisian (3683) daerah (918) Pemerintahan (538) Jurnalistik (309) Demontrasi (79) Lintas Opini (66) Desa (61) DPRD (59) RSUD (37) Kebakaran (33) KPU (23) Mahasiswa (11) Iklan (9) DPRD kota pasuruan (5) PDAM (5) Desperindag (4) DPR RI (2)

Kasus Pemukulan Wartawan Berbuntut Panjang, DPW MOI NTB Terjunkan 4 Lawyer Sekaligus

Share it:
MATARAM,suarakpkcyber.com - Kasus penganiayaan menimpa seorang wartawan media online bernama Ahmad Sahib warga desa Kediri kabupaten Lombok Barat berbuntut panjang.

Dewan Pimpinan Wilayah Perkumpulan Media Online Indonesia Provinsi NTB (DPW MOI NTB) langsung menerjunkan 4 (empat)  lowyers untuk mendampingi korban untuk melakukan pelaporan ke Polres Lombok Barat.

"Kami sangat mengutuk aksi tidak terpuji Kadus tersebut,  kalau ada kekeliruan dan ketidakakuratan fakta, yang merugikan nama baiknya kepada pers yang memublikasikan harusnya tinggal minta hak jawab atau klarifikasi, bukan dengan cara - cara premanisme.
Ini masalah serius,  untuk itu kami menyiapkan 4 (empat)  orang lawyer untuk mendampingi korban melapor ke Polres Lombok Barat", tegas Amrin,  Ketua DPW MOI NTB, (14/5).

Adapun ke empat lawyer yang akan mendampingi korban adalah Fuad, SH,  Nur Rahman Luki Wibowo, SH,  Muhanan, SH dan Dhidit Setiawan, SH.

"Beliau berempat ini akan mendampingi korban sampai kasus ini selesai", pungkasnya.

Seperti di ketahui,  nasib naas yang menimpa Ahmad Sahib lantaran ia menulis berita di media online Getnews.id (11/5), berjudul "Papuq Kalsum,  menunggu uluran tangan pemerintah" berimbas terhadap pemukulan yang di lakukan oleh seorang Kepala Dusun Karang Bedil Utara berinisial MN di Di Wilayah Desa Kediri induk, Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat,(13/5).

Seperti di ketahui,  nasib naas yang menimpa Ahmad Sahib lantaran ia menulis berita di media online Getnews.id (11/5), dengan judul "Papuq Kalsum,  menunggu uluran tangan pemerintah". Dalam berita tersebut memuat kehidupan seorang nenek tua renta asal Dusun Karang Bedil Utara yang kehidupannya di bawah garis kemiskinan, dalam berita tersebut diterangkan bahwa nenek tua itu jarang mendapat bantuan sosial dari pemerintah terutama disinyalir minim perhatian dari pemerintah setempat.

Laman berita online yang dishare di beberapa akun media sosial warga itu VIRAL dan menuai protes serta tanggapan para netizen.

Di duga tidak terima dengan pemberitaan itu,  oknum Kadus MN mendatangi rumah korban dan melayangkan bokem mentah ke arah wajah Ahmad Sahib.  Akibat hantaman ini,  tulang hidung Ahmad Sahib retak dan bersimbah darah.


(Red. *)
Share it:

Jurnalistik

Post A Comment: